GOLONGAN YANG SELAMAT (Al-Firqah An-Najiyah)
Oleh : Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Penerjemah : Ustadz Muhammad Hilman Al-Fiqhy
1. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu,
lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” [Ali-Imran: 103]
2. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
“….. dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. [Ar–Rum: 32]
3. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا, فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ , تَمَسَّكُوا بِهَا , وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ؛ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ , وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ)). رواهُ أبو داوُدَ والتِّرمِذِيُّ ، وقالَ: حديثٌ حَسَنٌ صحيحٌ.
“Aku wasiatkan kalian dengan taqwa kepada Allah ‘Azza wa jalla, mendengar dan ta’at, walau pun yang memimpin kalian itu adalah hamba sahaya dari Habasyi. Maka sesungguhnya, orang yang hidup diantara kalian sepeninggalku akan melihat perselisihan yang banyak!
Maka wajib atas kalian berpegang pada Sunnahku dan pada sunnah para al-Khulafaa-ar Raasyidiin Al-Mahdiyyiin (para khalifah yang mendapat petunjuk dan hidayah), pegang teguhlah sunnah itu dan gigitlah dengan gigi geraham!
Dan waspadalah kalian dari perkara-perkara yang baru (dalam agama) karena setiap perkara yang baru tersebut merupakan bid’ah, dan setiap bid’ah itu adalah sesat.” (HR. Tirmidzi, dan ia (Tirmidzi) berkata: ini hadits hasan shahih).
4. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلَا إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ، ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَهِيَ الْجَمَاعَةُ
“Ketahuilah! Sesungguhnya orang sebelum kalian dari Ahlul Kitab telah terpecahbelah menjadi 72 golongan, dan sesungguhnya agama (Islam) ini akan terpecahbelah menjadi 73 golongan;
yang mana 72 golongannya terancam masuk neraka dan satu golongan yang masuk surga. Satu golongan tersebut adalah Al-Jama’ah.” (HR. Ahmad dan yang lainnya, dihasankan oleh Al Haafizh).
Dalam riwayat yang lain: “Semua golongan tersebut terancam masuk neraka kecuali satu golongan, yaitu: golongan yang aku dan para sahabatku berada di atasnya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan Al-Albaniy dalam Shahih Al Jaami’ 5219).
5. Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu berkata:
خَطَّ لَنَا رَسُوْلُ اللهِ خطًّا بِيَدِهِ، ثُمَّ قَالَ: ((هَذَا سَبِيلُ اللهِ مُسْتَقِيْمًا)) ثُمَّ خَطَّ خُطُوْطًا عَنْ يَمِيْنِ ذَلِكَ الْخَطِّ وَعَنْ شِمَالِه،ِ ثُمَّ قَالَ: ((وَهَذِهِ السُّبُلُ لَيْسَ مِنْهَا سَبِيْلٌ إِلَّا عَلَيْهِ شَيْطَانٌ يَدْعُوْ إِلَيْهِ))، ثُمَّ قَرَأَ: ﴿وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ﴾ [الأنعام: 153]
“Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuatkan satu garis dengan tangannya untuk kami, kemudian Beliau bersabda, ’Ini adalah (perumpamaan) jalan Allah yang lurus.’
Kemudian Beliau membuat garis-garis di sebelah kanan dan kiri garis tadi, lalu beliau bersabda,‘Ini adalah jalan-jalan lain, dan tidaklah ada jalan-jalan lain itu melainkan di atasnya ada Setan yang menyeru kepadanya!’ Kemudian Beliau membaca ayat,
{“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain); karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (Al-An’am: 153)}. (HR. Ahmad dan Nasa’i, shahih).
6. Syaikh Abdul Qadir Al-Jilaniy dalam kitabnya Al-Gun’yah berkata:
“Adapun golongan yang selamat adalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, dan Ahlus Sunnah tidak ada nama lain selain satu nama, yaitu Ash-habul Hadits.”
7. Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita semua untuk berpegang teguh pada Al-Quran, agar tidak menjadi seperti orang-orang musyrik yang berpecah belah menjadi bergolongan-golongan dan bersekte-sekte dalam agama mereka!
Dan Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia mengabarkan bahwasannya: Yahudi dan Nasrani telah banyak terpecah belah; dan kaum Muslimin pun akan terpecah belah menjadi lebih banyak daripada perpecahan Yahudi dan Nasrani!
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengabarkan bahwa golongan-golongan tersebut terancam akan dimasukan ke neraka, karena penyimpangan mereka dan jauhnya mereka dari Kitab Suci Rabb mereka dan Sunnah Nabi mereka,
sedangkan hanya satu golongan yang selamat dari neraka (bahasa arabnya: Firqah Najiyah) yang akan masuk surga, yaitu golongan Al-Jama’ah yang berpegang teguh kepada kitab Al-Quran dan Sunnah yang benar, serta pada pengamalan para sahabat Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan yang selamat dan berilah taufik kepada kaum muslimin agar mereka menjadi bagian dari golongan yang selamat.
Sumber: Kitab Minhaj Al-Firqah An-Najiyah wa Ath-Tha’ifah Al-Manshurah Karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu