Kedudukan Hati Pada Diri Manusia

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ingatlah, sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh jasadnya, namun jika rusak maka rusak pula seluruh jasadnya, ketahuilah segumpal daging itu adalah hati (jantung).” (HR. Bukhari)
▬▬▬

Hati itu komponen terpenting dalam diri manusia, ia perlu dijaga dan selalu dirawat, karena hati adalah raja yang mempengaruhi jiwa dan diri manusia. Ialah pangkal ketakwaan manusia, yang membuahkan kebahagiaan baginya dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Dalam hati ada surga dunia, barang siapa tidak merasakannya maka ia tidak akan merasakan surga akhirat. Surga tersebut tidak bisa didapatkan kecuali dengan hati yang sehat lagi baik.

Hati itu jika kotor maka dia tidak akan merasakan nikmatnya membaca Al-Qur’an, nikmatnya bermunajat dengan Allah dalam shalat, dan nikmat-nikmat lain yang didapati dalam ketaatan kepada Allah, padahal itulah sejatinya surga dunia.

Faidah dari Al-Ustadz,
BENI SARBENI, Lc, M.Pd.
Hafidzhahullah