MANHAJ AHLI BID'AH Oleh: Syaikh DR. Abdussalam bin Salim as-Suhaimi Tentang manhaj salaf dalam akidah telah berlalu pembahasannya, juga telah di
MANHAJ AHLI BID’AH
Oleh: Syaikh DR. Abdussalam bin Salim as-Suhaimi
Tentang manhaj salaf dalam akidah telah berlalu pembahasannya, juga telah disebutkan karakteristik manhaj salaf yang paling penting,
bahwa sesungguhnya karakteristik yang paling utama yang membedakan manhaj salaf dalam akidah adalah membatasi sumber pengambilannya hanya dari kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang diikat dengan pemahaman salaf shalih (para sahabat).
Kebalikan dari manhaj di atas adalah manhaj ahlul ahwa (pengekor hawa nafsu) dan ahli bid’ah, sumber pengambilan akidah mereka bukanlah kitabullah dan sunnah,
sumber akidah mereka adalah bid’ahnya Imam-imam mereka dan para Syaikhnya, mentakwil kitab atau sunnah agar selaras dengan hawa nafsu mereka,
bersandar kepada akal, dan kepada hadits-hadits lemah nan rapuh yang merupakan kedustaan terhadap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, mengikuti dalil-dalil yang mutasyaabih (multi tafsir) dan mengubah (tahriif) dalil-dalil serta mentakwilnya dengan takwil yag rusak.
Ibnul Qayyim rahimahullaah berkata:
وَبِالْجُمْلَةِ فَافْتِرَاقُ أَهْلِ الْكِتَابِ وَافْتِرَاقُ هَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً إِنَّـمَا أَوْجَبَهُ التَّأْوِيْلُ
“Umumnya perpecahan ahli kitab dan juga perpecahan umat ini menjadi 73 golongan, tidak lain disebabkan oleh takwil” (I’laamul Muwaqqi’iin (4/317)).
Ibnu Abil ‘Iz Al-Hanafiy berkata:
وَهَلْ خَرَجَتِ الْخَوَارِجُ وَاعْتَزَلَتِ الْمُعْتَزِلَةُ وَرَفَضَتِ الرَّوِافِضُ وَافْتَرَقَتِ الْأُمَّةُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً إِلَّا بِالتَّأْوِيْلِ الْفَاسِدِ
“Tidaklah khawarij itu memberontak, orang Mu’tazilah memencilkan diri, Syi’ah Rafidhah menolak (menolak Zaid bin Ali bin Husain, yang menegur mereka karena mencela Umar bin Khattab), dan umat islam terpecah belah menjadi 73 golongan melainkan karena sebab takwil yang rusak”. (Syarhul ‘Aqiidah Ath-Thahaawiyyah (hal. 189)).
Manhaj ini, manhaj yang ditempuh oleh ahlul ahwa (pengikut hawa nafsu) dan ahli bid’ah adalah menyelisihi manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah, baik dalam berpikir maupun di dalam menggunakan dalil (istidlaal), yang mana hal itu adalah faktor utama penyebab umat islam berpecah-belah.
Diterjemahkan oleh Ustadz Hafizh Abdul Rohman, Lc. (Abu Ayman) dari kitab:
Kun Salafiyyan ‘Alal Jaaddah, ‘Abdussalaam bin Saalim bin Rajaa As-Suhaimi, Ad-Daarul Atsariyyah, 2012 M