Menunda-nunda dan berangan-angan adalah dua penyakit yang merusak hati dan waktu seseorang, ia hanya membawa seseorang pada dunia khayal. Semestinya seorang penuntut ilmu melihat tugas yang ada di hadapannya dan mengerjakannya sesegera mungkin dengan baik, bahkan hendaklah kita saling berlomba dalam kebaikan, yakni dalam urusan akhirat.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِ
“Maka berlomba-lombalah (dalam berbuat) kebaikan”. (QS. Al-Baqarah: 148)
▬▬▬▬
Syaikh as-Sa’di rahimahullah berkata:
“Perintah untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan bukan sekedar melakukan kebaikan, karena berlomba untuk melakukannya berarti mengamalkannya dengan segera lagi sempurna. Barang siapa yang segera melakukan kebaikan di dunia, maka ia pun yang bersegera di akhirat untuk masuk ke dalam surga, orang yang berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan, merekalah mahluk yang paling tinggi derajatnya. Kebaikan itu mencakup seluruh kewajiban dan yang sunnah, baik itu shalat, puasa, zakat, haji, umrah, jihad, demikian pula kebaikan kepada orang lain, maupun kebaikan yang terbatas untuk diri sendiri”. (Tafsir As-Sa’di, 1/ 72)
Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu berkata:
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Jika anda ada di waktu sore maka jangan menunggu pagi, dan jika anda ada di waktu pagi maka jangan menunggu waktu sore, manfaatkan waktu sehatmu sebelum tiba waktu sakit, dan manfaatkan hidupmu sebelum datang kematian kepadamu”. (HR. Al-Bukhari, no. 6416)
Faidah dari Al-Ustadz,
🔳 BENI SARBENI, Lc, M.Pd.
Hafidzhahullah