HAKIKAT KEHIDUPAN DUNIA #1 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞ وَزِينَةٞ وَتَفَاخُر
HAKIKAT KEHIDUPAN DUNIA #1
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞ وَزِينَةٞ وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٞ فِي ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَوۡلَٰدِۖ كَمَثَلِ غَيۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرّٗا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمٗاۖ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٞ شَدِيدٞ وَمَغۡفِرَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٞۚ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS. Al-Hadid: 20)
▬▬▬▬
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya):
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak”.
Ibnu Athiyyah rahimahullah berkata:
الْمُرَاد بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي هَذِهِ الْآيَة مَا يَخْتَصّ بِدَارِ الدُّنْيَا مِنْ تَصَرُّف ، وَأَمَّا مَا كَانَ فِيهَا مِنْ الطَّاعَة وَمَا لَا بُدّ مِنْهُ مِمَّا يُقِيم الْأَوَد وَيُعِين عَلَى الطَّاعَة فَلَيْسَ مُرَادًا هُنَا
“Yang dimaksud dengan kehidupan dunia pada ayat di atas adalah segala perbuatan yang khusus berkaitan dengan kehidupan dunia, adapun ketaatan yang ada di dalamnya, demikian pula penghidupan yang mesti dilakukan dan yang membantu ketaatan, maka itu semua bukan perkara yang dimaksud dari ayat di atas”. (Fathul Baari, 14/495)
Syaikh as-Sa’di rahimahullah berkata:
“Allah subhanahu wa ta’ala mengabarkan tentang haqiqat dunia dan segala sesuatu yang ada di atasnya, Allah pun menjelaskan puncak dunia dan puncak ahli dunia, ia hanyalah permainan dan kelalaian, badan yang bermain dan hati yang lalai, demikianlah wujud generasi dunia, kamu dapati mereka menghabiskan waktu mereka untuk kelalaian hati dan lupa akan dzikir kepada Allah, juga lupa akan janji dan ancaman yang ada di hadapan mereka, kamu pun bisa mendapati mereka telah menjadikan agama sebagai permaian dan dilalaikan. Berbeda dengan orang yang terjaga dan generasi akhirat, hati mereka penuh dengan mengingat Allah, mengenal dan mencintai-Nya, waktu mereka pun dipenuhi dengan amal-amal yang bisa mendekatkan mereka kepada Allah, dalam bentuk kemanfaatan terbatas maupun kemanfaatan yang juga berefek kepada orang lain”. (Tafsir As-Sa’di, hal. 901)
Dunia hanyalah perhiasan, baik dalam pakaian, makanan, minuman maupun yang lainnya, berbangga-banggaan dan bermegah-megahan, setiap orang ingin menjadi paling megah dan paling banyak dalam mengumpulkan harta dunia. Berbeda dengan para generasi akhirat, mereka hanya menjadikan dunia sebagai jembatan menuju kebahagiaan akhirat, sehingga mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَفِي ذَٰلِكَ فَلۡيَتَنَافَسِ ٱلۡمُتَنَٰفِسُونَ
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba”. (QS. Al-Muthaffifin: 26)
Yakni berlomba-lomba untuk mendapatkan surga.
Faidah dari Al-Ustadz,
🔳 BENI SARBENI, Lc, M.Pd.
Hafidzhahullah