Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku..” (QS. Adz-Dzariat: 56)
▬▬▬
Beribadah kepada Allah merupakan tujuan diciptakan jin dan manusia, dan yang dimaksud dengan beribadah kepada Allah adalah mentauhidkan-Nya.
Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata:
كُلُّ مَا وَرَدَ فِي الْقُرْآنِ مِنَ الْعِبَادَةِ فَمَعْنَاهَا التَّوْحِيدُ
“Setiap kata ibadah yang disebutkan di dalam Al-Qur’an, maka maknanya adalah mentauhidkan Allah” (Tafsir Al-Baghawi, 1/71)
Berdasarkan ayat di atas, maka kita ketahui bahwa hikmah diciptakannya jin dan manusia bukanlah untuk makan dan minum, melainkan untuk ibadah. Adapun makan dan minum hanyalah penunjang bagaimana kita bisa hidup, sehingga kita bisa menegakkan ibadah kepada Allah.
Jika kita berprinsip demikian, maka tidak akan ada gerak dan langkah yang kita usahakan kecuali memiliki nilai ibadah kepada Allah.
Faidah dari Al-Ustadz,
🔳 BENI SARBENI, Lc, M.Pd.
Hafidzhahullah