Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: مَوْضِعُ سَوْطٍ فِي الجَنَّةِ، خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَلَغَدْوَةٌ فِي سَبِيلِ الل
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَوْضِعُ سَوْطٍ فِي الجَنَّةِ، خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَلَغَدْوَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ رَوْحَةٌ، خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Lahan seluas tempat cambuk di surge lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan pergi di pagi hari atau sore hari di jalan Allah, itu lebih baik daripada dunia dan seisinya”. (HR. Bukhari)
▬▬▬▬
Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kita tentang perbandingan dunia dengan akhirat dengan sabdanya, “Lahan seluas tempat cambuk di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya”.
Maka rugilah orang-orang yang membela dunia dengan mengorbankan akhirat, maka rugilah orang-orang yang menyibukan dirinya dengan dunia sementara akhirat dia tinggalkan, maka rugilah orang-orang yang memperhatikan urusan dunia lebih besar daripada perhatiannya terhadap akhirat.
Padahal Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu yaitu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.” (QS. Al-Qashshas: 77)
Pada ayat di atas Allah berfirman “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu yaitu (kebahagiaan) negeri akhirat,” ini menunjukkan bahwa akhirat harus diutamakan. Adapun urusan dunia Allah berfirman, “dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.”
Faidah dari Al-Ustadz,
🔳 BENI SARBENI, Lc, M.Pd.
Hafidzhahullah