Penulis: Ustadz Beni Sarbeni, Lc., M.Pd. hafizhahullah
Tiga Landasan Utama #1
Alhamdulillah, dengan taufik dari Allah kami bisa membawakan artikel ini, yakni artikel tentang syarah kitab para Ulama.
Kami berharap para pembaca bisa mengikutinya secara seksama, bahkan menyebarkan seluas-luasnya kepada yang lain. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada seluruh tim yang telah membantu sehingga artikel ini bisa terbit.
Kami pun berharap artikel ini bisa membuka mata wawasan pembaca tentang kitab-kitab para Ulama. Jadi bukan hanya mendapatkan ilmu dari lisan dan tulisan para ustadz, melainkan kita pun membacanya dari kitab para Ulama.
Insya Allah penjelasan kitab ini akan kita sampaikan pada setiap terbitnya artikel, bahkan berharap di akhir nanti akan menjadi buku yang mensyarah kitab para Ulama.
Tentang Buku “Tiga Landasan Utama”
Kitab yang akan kita bahas kali ini adalah kitab kecil atau yang dalam bahasa arab disebut Kutaib, hanya saja isinya merupakan perkara-perkara penting dalam agama Islam, yakni kitab Tsalatsatul Ushul (Tiga Landasan Utama dalam Agama).
Kitab ini begitu bagus dan penting karena dua perkara;
- Kitab kecil
- Menjelaskan tiga pertanyaan yang diajukan oleh malaikat kepada seseorang di alam kubur.
Inti dari pembahasan dalam kitab ini adalah mengenal Allah, mengenal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan mengenal agama Islam. Semuanya dijelaskan dengan dalil-dalilnya. Demikian pula di dalamnya dibahas “Pola hidup seorang Muslim”, yang meliputi ilmu, amal, dakwah dan sabar. Dibahas pula Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, al-Wala’ wal Bara’, macam-macam ibadah, dan hal lainnya.
Syaikh Shalih Alu Syaikh hafizhahullah berkata:
Sudah semestinya kita semangat dalam memperhatikan kitab kecil ini, mengajarkannya kepada orang-orang awam, para wanita di rumah, anak-anak dan yang lainnya.
Semuanya disesuaikan dengan tingkatan orang yang kita ajak bicara, para Ulama kita dahulu mengajarkan para jama’ah setiap ba’da Shubuh, dan menyuruh mereka untuk menghafalnya.
Tentunya hal itu karena semangat dalam kebaikan, dan cinta kebaikan untuk para hamba Allah yang beriman. Sungguh, perhatian paling utama yang kita berikan kepada orang yang beriman adalah perkara yang bisa menyelamatkan mereka dari pertanyaan dua Malaikat di alam kubur, karena jika dia bisa menjawabnya dengan baik, maka dia akan bahagia dalam kehidupan setelahnya.
Sebaliknya, jika ia tidak bisa menjawabnya dengan baik, maka dia akan hidup (setelahnya) dengan adzab dan kesengsaraan.
Hanya kepada Allah subhanahu wata’ala kita memohon semoga diberikan kemudahan dalam mempelajarinya dan mengamalkannya. Dan ingat, bahwa ilmu itu adalah yang kita fahami, maka usahakanlah memahaminya dengan baik.
Ilmu itu adalah yang kita fahami.
Dikutip dari: